Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 21:46:38【Tempat Makan】764 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
Resep Populer
Rekomendasi

Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG